Salam Redaksi
Mengarungi Arus Informasi? Perahunya Dulu!
Pada era sekarang, dikatakan bahwa siapa yang menguasai informasi, dialah yang menguasai dunia. Ungkapan ini mengingatkan kelebihan Adam yang punya banyak data atas malaikat pada kisah awal penciptaan, hingga makhluk cahaya itu (kecuali iblis) rela sujud hormat pada sang manusia pertama atas perintah Tuhan.
Dikatakan juga sekarang jamannya iklan, banyak orang yang termakan oleh iklan. Maraknya iklan produk industri di media masa sampai iklan pencitraan diri para politisi begitu mempesona. Siapa yang tak cukup wawasan (kurang data dan masukan) akan mudah tergoda.
Para pemasang iklan itu pintar sekali menarik perhatian orang. Promosinya disampaikan secara memikat dan mengesankan. Di sinilah contoh bagaimana cara komunikasi yang efektif, gampang diingat (terlepas baik-buruknya), ditunjang media yang canggih supaya mudah diterima, dengan satu tujuan pasti: agar mau beli!
Sebagai sebuah lembaga layanan publik, sekolah juga memiliki banyak informasi yang perlu disampaikan. Baik untuk kalangan sendiri maupun kepada khalayak ramai. Artinya perlu media. Tentu saja, isinya haruslah menunjukkan kualitas layanan sekolah. Istilahnya, jangan hanya jual bungkus, isinya harus tetap dijaga.
Lebih lagi dengan fungsi sekolah sebagai lembaga kader pemikir dan (tidak hanya) pelaksana pembangunan bangsa, pasti membutuhkan wadah untuk mengolah dan merumuskan gagasan-gagasan dari civitas akademikanya. Ibarat lahan persemaian, dari sini diharapkan tumbuhnya bibit-bibit unggul yang nanti bisa diandalkan. .
Hanya saja, apresiasi terhadap media itu sendiri masih beragam di kalangan warga sekolah. Tidak heran, seperti pada masyarakat umumnya, kebiasaan membaca belum membudaya. Belum lagi mengakses informasi dari dunia maya (internet). Ditambah kemampuan tulis-menulis para guru dan siswanya hampir tak pernah diasah.
Jadi, rasanya kita belum pantas terjun untuk turut mengarungi era informasi yang semakin deras arusnya. Perahu media dan modal mental kita belum apa-apa. Bahkan sebagian kita belum tahu apa perlunya
Memang enak langsung ngomong dari pada baca (berpikir) dulu! Padahal semua tahu, untuk membuka jendela dunia, membacalah passwordnya.
Kitapun tidak lupa, untuk mengisi hidup beragama kita, sebagaimana perintah pertama pada Rasulullah SAW adalah: Iqra’. (Bacalah!)
Jadi, ayo senang baca! Agama dan negara menanti pengabdian kita. Wassalam,
Pemimpin Redaksi
Blog ini adalah tempat berkreasi dan menyalurkan gagasan yang diharapkan bermanfaat. Bambang Sugiharto.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Gus Miftah dan Gaya Bicara untuk Orang Pinggiran
Nik durung entek es tehmu, yo konoo terusno dodol,....goblok .. (Kalau es tehmu belum habis, ya sana teruskan jual ..goblok ...) ...ha ha h...
-
Video kejadian setahun lalu viral sekarang, entahlah. Seorang siswa SMP begitu emosional saat ditanya tugasnya oleh seorang Bu Guru. Berbaga...
-
Piye iki, Fik. Aku sregep nang mushala posoan iki koq malah diarani koyok Yuk Kaji wae?. Babahno tah, Mak. Wong sampean iku lho nglakoni api...
-
Kebanyakan kita tentu takut mendapatkan kesulitan, musibah, atau hal yang tak menyenangkan di mana saja, termasuk saat bekesempatan ditakdir...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar