Minggu, 16 Juli 2023


Proses Sungguh-sungguh Bukannya Asal-asalan


Senin, 29 April 2013

Konon, sebelum menemukan lampu listrik Thomas Alfa Edison telah melakukan eksperimen hingga 5000 kali. J.K. Rowling harus bersabar lima tahun sebelum novel Harry Potter karyanya diterima oleh sebuah penerbit, yang kemudian menjadikan ia wanita terkaya di dunia. Begitu juga karya budaya lainnya, lagu, film, atau novel dan sebagainya tidak selalu mudah diterima  dan  harus menunggu waktu yang tepat serta  terus mengalami perbaikan sebelum di-release.

Budi Darma, ketika itu sedang menjabat sebagai Rektor  IKIP Surabaya (UNESA), merasa perlu mengambil cuti beberapa bulan ke Amerika Serikat untuk menghasilkan karya sastra.  Penulis wanita  La Rose harus  menerapkan jam kantor meski ia bekerja di ruang kerja di rumahnya sendiri. Demikian itulah yang biasa dilakukan para penulis.  Sebelum berkarya  mereka  butuh   waktu dan mendisiplinkan diri untuk melakukan riset di lapangan maupun studi pustaka.

Di dunia seni peran, seorang aktor atau aktris bila ingin berhasil tampil bagus dan menghayati  tokoh  yang akan diperankannya dalam film, misalnya, maka harus lebih dulu melakukan observasi atau studi lapangan. Mereka yang hanya mengandalkan popularitas, tampang rupawan, atau bedak tebal, pasti akan gagal dan  penampilannya  pasti tidak akan memikat, membosankan.

Di bidang lain, di dunia usaha bahkan  ada ungkapan  bahwa tidak ada orang yang berhasil sebelum ia mengalami bangkrut lebih dulu. Sementara bapak-ibu  kita para petani juga membutuhkan ketekunan, waktu dan tenaga untuk menggarap sawah. Seorang pemain sepak bola harus rajin berlatih dan menjaga staminanya untuk bisa terus bermain dan dipakai klub-klub yang ternama. Di pinggir lapangan sudah banyak yang antre dan ingin menggantikan.

Tak hanya itu, sebagaimana seorang ibu yang akan melahirkan seorang anak maka ia harus melalui kepayahan di atas kepayahan hingga   dengan mempertaruhkan jiwa raga. Tak ada yang bisa memastikan seperti  apa anak yang akan dilahirkannya. Termasuk dirinya sendiri,  tak ada yang mampu menjamin nanti selamat atau tidak. Hingga di atas semua usaha ada kepasrahan (tawakkal) pada Allah SWT  terhadap  takdir yang akan dialaminya.

Begitu juga, kemerdekaan negara kita Republik Indonesia  tahun 1945 bukanlah hadiah dari penjajah. Ini telah ditebus dengan harta, air  mata, darah serta nyawa ribuan pejuang di seluruh persada nusantara, dikenal maupun yang tak dikenal.  Namun  para pendiri bangsa kita juga bersikap jujur dan tak takabur atas kemerdekaan itu.  Mereka juga mengakui bahwa ini  dicapai atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas.

Sejatinya semua  paham bahwa keberhasilan membutuhkan perjuangan, bahkan perjuangan itupun membutuhkan pengorbanan. Hanya saja kita sekarang berada di kondisi kebiasaan serba instan, inginnya segala sesuatu mudah didapatkan. Sikap malas, gampang manipulasi, dan prinsip semau gue sungguh telah membunuh kreatifitas, kejujuran, jiwa wira usaha dan merusak keimanan. Sering kali kita melupakan  bahwa justru sesudah kesulitan itu akan ada kemudahan. Fainna ma’al ‘usri yusran. Inna ma’al ‘usri yusran.

Setiap persiapan menjelang terbitnya edisi baru majalah ini, pada Redaksi selalu ada rasa penuh penasaran dengan usaha dan proses kreatif yang harus dilakukan. Menunggu terbitnya majalah ini agaknya seperti menunggu kelahiran seorang bayi. Selain berbagai upaya yang harus dilakukan, juga dipanjatkan do’a agar penerbitan tiap edisi bisa baik dan memberikan manfaat.

Syukur pada Tuhan, alhamdulillah, dan terima kasih tak terkira pada siapapun yang suka membantu dan memberikan dukungan. Insya Allah mulai edisi ini  kualitaskertas majalah kita lebih baik dan bertambah jumlah halamannya. Tentu isinya juga diharapkan lebih menarik. Selamat  membaca dan mari terus belajar dan berkarya!


Tidak ada komentar:

Gus Miftah dan Gaya Bicara untuk Orang Pinggiran

Nik durung entek es tehmu, yo konoo terusno dodol,....goblok .. (Kalau es tehmu belum habis, ya sana teruskan jual  ..goblok ...) ...ha ha h...