______
Yang penting diingat dari (kunjungan) Pak Pahri di Mantup yang lalu adalah, pertama, semangatnya, atau ghirah, gairah, atau passion-nya dalam bekerja. Pendamping dari Gondanglegi yang menyertainya bercerita bahwa Pak Pahri berangkat pagi sekali dari rumahnya yang agak jauh dari SMK Mutu dan tiba di sekolah sebelum setengah tujuh, lebih kurang demikian. Pulang dari sekolah, sering kali, pada pukul 9 malam. Pahri adalah pekerja keras untuk mengantarkan SMK Mutu pada kondisi sekarang. Tentu, beliau tidak sendiri. Pertama, ada promotor yang mantap mendukung dan tak lain adalah Prof. Imam Robandi. Perlu dicatat, tak banyak orang yang mampu mengikuti langkah besar, berani dan cepat dari Ketua Dewan professor ITS Surabaya itu. Tak banyak pula yang mampu menterjemahkan dan mengaplikasikan visi Prof. Imam dalam dunia pendidikan, khususnya di sekolah Muhammadiyah.
Yang kedua, ada teamwork atau tim kerja yang mantap, solid, sedia bekerja sama dan bekerja keras untuk menggapai prestasi tertinggi. Yang tidak sedia mengikuti dapat segera minggir. Seorang pimpinan harus tega untuk tegas yang adil dalam mewujudakan visi misi institusi. Di tengah umumnya sikap ewuh pakewuh, mengatasnamakan kasihan tetapi justru mengorbankan kebaikan bersama yang lebih besar, Pak Pahri berani, tega, tegak dan tegas untuk memberhentikan yang tidak mengikuti irama menuju sekolah Muhammadiyah yang berkemajuan. Doanya, Ya Allah, pertemukanlah aku dengan orang-orang yang satu visi.’
Seorang Pahri meski berani tegas tidak lantas egois apalagi otoriter. Semua gerak hidupnya disandarkannya kepada Allah subhaanahu wata’ala. Apabila ada yang tidak beres, dia berpikir bahwa ada yang kurang dalam hablun min Allah. Suatu keberhasilan tidak semata dengan kerja keras tetapi ibadah yang keras juga, dalam arti secara maksimal dan bersungguh-sungguh. Bila dalam bekerja saja ia tak hanya menyuruh tetapi ikut melakukan sendiri, apalagi dalam ibadah , tentunya, Pahri berusaha menjadi yang terbaik di hadapan Allah. Sekali lagi, hablun min Allah adalah tak dapat ditawar, harga mati, istilah sebagian orang sekarang.
Setelah kerja keras, teamwork yang solid, hablun min Allah yang mantap, tak lupa silaturrahim adalah setrategi utama dalam interaksi dengan sesama. Keberhasilan dalam kehidupan ini adalah terletak pada kunci silaturrahim, begitu pendapatnya. Hampir tiada hari tanpa kunjungan ke rumah sebagai silaturrahim sekolah kepada masyarakat.
Itulah kelima faktor yang menjadi prinsip hidup seorang Pahri di atas, yang mengantarkanya cukup berhasil membawa kemajuan spektakuler dalam memimpin SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang. Setelah tiga periode, maka pada penghujung tahun lalu menyerahkan estafet kepemimpinan pada Pak Munali, pelanjutnya. Pengalaman Pak Pahri, yang Ketua Pimpinan Pusat Forum Guru Muhammadiyah (FGM) ini cukup penting untuk dibagi seluas-luasnya ke seluruh Indonesia.
______
Sabtu, 29 Jan. 202
Tidak ada komentar:
Posting Komentar