_______
Saya pribadi rasanya selalu senang membaca atau menyimak cerita dunia usaha atau wiraswasta. Dari sudut pandang seorang pegawai negeri, seperti saya, kehidupan orang swasta tampak lebih dinamis. Bukan berarti kehidupan seorang PNS atau ASN tidak ada tantangan alias tenang-tenang saja. Adagium umum yang berlaku untuk orang swasta adalah bila tidak kerja tidak makan, sedangkan seorang ASN bila tak kerja gajinya tidak barakah atau ia makan gaji buta. Namun, untuk jadi orang kaya harus kerja swasta, ada pula ungkapan demikian. Ini sekedar komentar tentang pembagian jenis pekerjaan berdasarkan status.
Mengenai terjadinya musibah kejahatan yang siapa pun dapat mengalaminya memang memprihatinkan. Kita mau tak mau tentu harus bersabar, lapang dada dan berhati-hati serta selalu belajar dari pengalaman pahit atau yang menyedihkan seperti itu. Pasti lebih mudah menyampaikan dari pada menjalaninya, namun semua hal mesti diniatkan untuk bagaimana sebaiknya. Wajar bila tidak mudah menerima penghiburan bahwa kejadian seperti musibah kejahatann itu menimpa sesekali saja. Kita tentu berkeinginan tak mengalami kesulitan atau kesedihan sekecil apapun, tetapi di dunia ini tak ada yang tak pernah mengalami ujian itu adalah hakikat kehidupan untuk melihat nanti di pengadilan Tuhan siapa yang terbaik amalnya. Hmm, ini mungkin terlalu jauh tidak fokus pada kasus.
Setelah membaca artikel Bu Tri, saya secara khusus tidak bahas kasus yang disampaikan. Saya hanya ingin menyampakan bahwa pembaca dapat membayangkan suatu peristiwa tak kalah menariknya dengan melihat tayangan video. Bukan berarti rekaman audio visual tak lebih menarik. Kita belajar bijak dan proporsional bahwa masing-masing reportase, katakanlah begitu, atau semua karya kreatif adalah memiliki kekhasan bahkan kelebihan dan kekurangan. Selebihnya, terserah bagaimana pengguna, penikmat, pembaca atau penonton mengambil pelajaran atau hikmah.
______
Bambang S.
(Menanggapi tulisan Bu Tri Mulyani)
Sabtu, 10 Juni 2023
*TEPI JALAN*
Tepi jalan adalah sebuah peluang. Peluang untuk mencari rezeki, namun juga peluang terjadi sebuah kejahatan. Para pencari rejeki di tepi jalan hanya berbekal keyakinan, semangat, dan tawakal. Dia tidak menahu apakah usahanya akan lancar atau harus gulung tikar.
Dia hanya yakin bahwa Ar Razaq tidak akan membiarkan dirinya kelaparan selama dia mau berikhtiyar.
Seorang laki-laki datang ke sebuah toko elektronik. Tanpa menanya harga, dia langsung bilang kepada penjaga toko tersebut akan membeli kabel 2 roll, lampu, saklar, stop kontak dan alat listrik lainnya. Setelah dijumlah total belanjaannya hampir 2 juta. Laki-laki tersebut mengatakan uangnya kurang, dia akan mengambil uang di ATM. Laki-laki itu bilang sebagian barangnya akan dibawa dulu. Untuk meyakinkan penjaga toko, laki-laki tersebut memberi nomor telepon.
Penjaga toko itu sempat ragu, namun dengan tegas mengatakan kalau barangnya mau dibawa harus dibayar dulu. Laki-laki itu sedikit tersinggung, dia mengatakan bahwa nanti pasti akan dibayar, namun penjaga toko tersebut tetap mengatakan bahwa minimal barang yang akan dibawa itu harus dibayar dulu. Akhirnya laki-laki tersebut diam dan pergi. Penjaga toko menunggu laki-laki tersebut kembali untuk membayar, namun tidak.kunjung kembali. Dia pun mencoba menghubungi nomor yang diberikan oleh laki-laki tersebut, tetapi ternyata nomor tersebut tidak aktif.
Dua orang laki-laki datang di sebuah toko kelontong yang berada di tepi jalan raya.Toko tersebut dijaga oleh 3 orang karyawan, dua perempuan dan satu laki-laki.
Dua orang laki-laki tadi membeli rokok 4 slop dan 4 kardus air mineral. Satu slop rokok isinya 10 bungkus. Dua laki-laki tersebut mengatakan bahwa rokok dan air mineral akan digunakan dalam acara pilihan lurah ( kepala desa) di sebuah balai desa yang berada tidak jauh dari toko.tersebut.
Tiga karyawan toko tidak menaruh curiga sedikit pun saat dua laki-laki tersebut minta tolong agar dua kardus air mineralnya diantar ke balai desa, sekaligus di sana pula belanjaan mereka akan dibayar. Dua laki-laki itu meninggalkan toko membawa 4 slop rokok yang harganya Rp.800 ribu dan 2 karton air mineral. Sesaat kemudian penjaga toko yang laki-laki mengantarkan air mineral ke balai desa seperti pesan dua laki-laki yang baru saja berbelanja.
Dua penjaga toko yang perempuan kaget ketika melihat temannya kembali masih membawa dua kardus air mineral. Temannya mengatakan bahwa di balai desa tidak ada acara pilihan lurah. Suasana di balai desa sangat sepi dan dia tidak menjumpai dua laki-laki tadi.
--------
Tri Mulyani
Guru SD MPU Colomadu
Boyolali, 11 Juni 2023
21 Dzulqaidah 1444
Tidak ada komentar:
Posting Komentar