https://drive.google.com/file/d/1qanE-GTuMLU08Sccn6b1gpU-9A2UHmH_/view?usp=drive_link
__________
Bahwa belajar itu suatu kebutuhan, semua setuju. Bahwa belajar itu perintah agama, wajib untuk yang mengaku umat Rasuulullaah Muhammad shalallaahu alayhi wasallam tampaknya tak ada yang menolak. Haditsnya cukup masyhur atau popular bahwa thalabul‘ilmu faridhatun ‘alaakulli muslim. Menuntut ilmu itu wajib atas muslim. (HR. Muslim). Hadits ini shahih, in sya Allah benar-benar dari junjungan kita Rasuulullah Muhammad shalallaahu alyhi wasllam. Oleh karena itu, bila kita bersemangat untuk mencintai beliau maka jalan yang harus ditempuh adalah dengan bergiat menuntut ilmu.
Bahkan belajar tak kenal umur, tak hanya untuk remaja atau yang disebut usia sekolah. Belajar tak hanya di sekolah.Tentunya kita tak ingin selevel anak kecil yang menyukai jawaban koor, apakah kalian cinta Rasuul? Semua jawab iyaaa…. Padahal dalam hidupnya tak suka bertanya, mencari pengetahuan, memperdalam pemahaman dan betah saja dalam ketidaktahuan. Na;udzubillaah.
Belajar mencari ilmu adalah bukan perkara mudah. Buktinya banyak yang enggan bersabar menjalaninya. Kegiatan menuntut ilmu adalah menempuh jalan mendaki, semakin tinggi makin berat melangkahkan kaki. Padahal apabila berhasil menapaki puncak di sana ada kelegaan, kepuasan, keindahan dan menyaksikan bagaimana Allah menciptakan langit dan bumi serta segala apa yang di dalamnya. Betapa kita butuh pengetahuan lebih lanjut lebih banyak untuk menuju puncak ketinggian syukur dan kedalaman pemahaman. Ilmu itu selalu menantang dan pasti lebih dari yang telah diketahui. Tujuh lautan bila dijadikan tinta untuk menuliskan ilmu Tuhan, samapi kering pun ilmu=Nya takkan habis. Tidak sama orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui.
Ilmu aalah cahaya, al ‘ilmu nuurun. Betapa perjuangan untuk memperoleh cahaya yang mencerahkan tidaklah mudah. Belajar di sekolah atau madrasah atau pondok pesantren hingga di perguruan tinggi apalagi beljar secara mandiri atau otodidak, membutuhkan kesabaran, kekuatan serta kerendaan hati untuk selalu memohon petunjuk Ilahi Rabbi. Maksud poin terakhir adalah bahwa dalam bercita-cita dan hendaknya selalu memohon petunjuk dan pertolongan Allah subhaanahu wata’ala. Cara-cara dan sikap bagaimana menuntut ilmu harus dipelajari juga, agar lebih lanjut upayanya semakin baik dan efektif. Bila yang dituju adalah kebaikan maka itu harus diupayakan dengan cara dan sikap yang baik pula.
Mari selalu alirkan semangat belajar kita pada setiap urat syaraf dan sendi organ tubuh kita. Semangat, semangat. Alhamdulillaah. Selamat membaca majalah sekolah SMPN 1 Mantup edisi 36 tahun ke-18. Semoga Inspiro selalu menginspirasi kebaikan dan bermanfaat. Aamiin. (BS)
Mantup, 4 November 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar