Rabu, 27 Desember 2023

Anak-anak Muda yang Beribadah






Shalat Subuh berjamaah belum usai ketika saya dengar deru mesin motor-motor memasuki area masjid. Mau tak mau terlintas pikiran siapa yang baru datang ini. Sebetulnya tak heran karena masjid di pinggir jalan raya maka tak aneh bila menjadi 'ampiran' atau persinggahan pengguna jalan atau musafir, orang yang bepergian, untuk istirahat, shalat atau sekedar perlu ke toilet saja. 

Saya masih duduk belum selesai berdzikir dan berdoa, terdengar mereka, yang kayaknya banyak, yang menganbil air wudhu atau ke toilet. Salah satu tetangga jamaah yang menanya dijawab oleh mereka dan menahulah saya mereka adalah anak-anak muda. Wajar saja deru motor meteka terdengar tidak kalem, sebagaimana bila orang-orang tua yang mengendarai pasti tenang dan terdengar kehatj-hatiannya.  Alhamdulillaah biarpun demikian suara mereka tak terkesan mengganggu, knalpot mereka tidak blong-blongan dan mereka tidak mem-blaier gas 

Saat saya bangkit meninggalkan tempat shalat, saya melihat mereka sudah mulai shalat. Salah satu di depan memimpin shalat sebagai imam. Sekitar lima temannya berdiri di belakang sebagai makmum. Saya melangkah keluar masjid, saya lihat satu dua bersegera menyusul turut berjamaah dan ada yang masih berwudhu  bahkan mungkin juga ada yang masih di kamar mandi. 

Saya turun dari masjid, saya lihat hampir sepuluh sepeda diparkir di halaman. Ada beberapa ransel besar yang ditaruh di atas dan di bawah sebagian sepeda motor. Ada juga rsnsel yang ditaruh di teras masjid. Saya sempatkan menanya pada salah satu anak yang baru selesai berwudhu, dari mana dan mau kemana. Ia jawab dari daerah Lamongan  pantura dan mau ke Pacet Mojokerto. Saya paham mereka mau camping akhir tahun. Saya tak tanya banyak-banyak karena dia perlu segera ikut jamaah. Saya senyum dan dia juga senyum hormat pada orang yang lebih tua.

Saya tulis ini sebagai kegiatan awal hari ini sambil menunggu kiriman air galon yang saya pesan. Kejadian itu perlu dicatat sekedar untuk berlatih menulis atau juga untuk mencatat kejadian kebaikan yang ada.  Keburukan saja ada yang suka menyampaikan  why not yang  kebaikan? Pagi ini saya pun melihat Pak Profesor menyapa para santri murid pembelajar di group komunitas IRo dengan sapaan sugeng enjang. Sebuah video menarik dan bagus juga ditampilkan oleh beliau.

(Foto ilustrasi beda tempat dan obyek tulisan.)

_________ 

Mantup, Rabu Pagi pkl. 5.30 tgl. 27 Des. 2023

Tidak ada komentar:

Gus Miftah dan Gaya Bicara untuk Orang Pinggiran

Nik durung entek es tehmu, yo konoo terusno dodol,....goblok .. (Kalau es tehmu belum habis, ya sana teruskan jual  ..goblok ...) ...ha ha h...