Oleh Bambang S. IRowan Lamongan
______________
Tahun 2024 mulai di hari ini. Ada teman di tempat bertugas hari ini dikatakan berusia setengah abad lebih setahun. Di tahun ini pula ada lima teman lainnya yang akan pensiun, purna tugas, menyelesaikan atau menghabiskan jatah masa tugas. Hmm...semua kita semakin menua, melemah, karena bertambahnya angka usia atau berkurangnya jatah umur, yang berbareng berkurangnya kesempatan kerja. Hal itu sebagiannya dapat diattikan demikian.
Saya sendiri tanpa berkaca he he he melihat orang-orang yang saya kenal sejak lama secara fisik semua berubah. Yang dulu gagah kini tak lagi, yang dulu cantik kini pun secara fisik tidak semenarik saat mudanya. Itu hanya kesan secara lahiriyah secara umum yang mohon maaf terasa kurang menggembirakan. Di luar itu, kita tetap dapat menjumpai orang-orang yang kita merasa nyaman, senang melihat atau berada di dekatnya. Mereka adalah orang-orang yang makin berusia makin baik, maka pasti makin menarik.
Kualitas batiniyah, kepribadian, prestasi, pencapaian, pengalaman baik, amal shalih, hingga ketaqwaan tentu tidak dapat dikatakan kongruen atau sebangun dengan yang dhahir, lahiriah, atau kondisi fisik yang menurun. Namun, kebaikan yang terpancar dari dalam, inner beauty, seakan mampu meng-cover, menutup bila ada kekurangan, apa yang di luar. Betapa kita tak jarang betah berlama-lama mendengarkan cerita, wejangan atau nasihat yang bermanfaat dari orang tua, tokoh, senior atau siapa saja yang kita tuakan, orang-orang yang kita gambarkan di atas.
Perubahan waktu umumnya tentu membawa perubahan penampilan, yang membuat kita kadang memperhatikan, dapat merasa kagum atau mungkin heran. Misalnya, ada yang dulu kelihatan pemurung, sendu kini tampak sumringah, ceria dan percaya diri. Mungkin karena kini ia jadi orang berhasil yang mendapatkan apa yang dulu tidak dimilikinya. Di sisi lain ada cerita lagu penyanyi lawas Dina Mariana, Sekedar Bertanya. Wajahmu dulu berseri-seri, senyummu dulu manis sekali, pandangan matamu bercahaya, tetapi kini jauh berbeda, demikian dalam lagu indah yang tetap enak dinikmati meski sudah lama.
Tahun berganti tahun, perubahan yang otomatis terjadi pun terus berlangsung seiring perputaran waktu. Di dalamnya kita mengalami segala sesuatu yang orang lain tak selalu mengikuti. Meskipun ada istilah sawang-sinawang, saling memandang atau menyaksikan, tetapi sejatinya kita yang mengalami yang mengetahui sepenuhnya. Tentu saja ada Allah Yang Maha Mengetahui. Ia lebih dekat dari urat leher kita. Keyakinan ini pula yang menjadikan kita di suatu saat hanya mengharap ridha-Nya. Biar Allah saja yang menyaksikan, kadang demikian sikap kita. Ini pula yang akan membuat setiap kita dapat terlihat tenang, sejuk, meski secara alami fisik melemah.
Orang-orang beriman itu hatinya tenang dengan berdzikir kepada Allah. Hanya dengan berdzikir, mengingat Allah, hati menjadi tenang. 'Alaa biddzikrillaahi tathmainnul quluub. (QS.13 Ar Ra'du: 28). Demikianlah pesan dari pegangan hidup kita Al Qur'aanul Kariim. Pergantian atau perputaran waktu akan menjadi dinamika hidup yang tak gentar untuk dilalui, itu karena kita beriman kepada Allah rabbul 'aalamiin. Kepada-Nya kita akan kembali. Wassalam.
__________
Mantup, Senin 1 Januari 2024 / 19 Jumadil Akhir 1445 H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar