Kamis, 08 Februari 2024

Rekan 18 Tahun dalam Penerbitan Majalah Sekolah, In Memoriam Mas Luqman Harun



___________

Mengenal dua orang rekanan dalam penerbitan media sekolah terhitung cukup lama, hampir sejak delapan belasan tahun lalu. Mereka adalah rekanan yang sejak edisi awal hingga edisi 36 menangani penerbitan majalah sekolah kami, Inspiro. Yang pertama bernama Mas Adi Arianto, tinggal di Sidoarjo, lay outer. Yang kedua yaitu Mas Luqman Harun, asli Balongpanggang Gresik,  yang menangani pencetakan. Majalah kami tersebut ajeg, rutin, terbit setiap semester tanpa putus. Terakhir terbit edisi 36 tahun ke-18 tanggal 17 Desember 2023 yang lalu. Dengan demikian itu adalah kali terakhir saya bertemu dengannya. Sehari sebelumnya ia pun sempat mampir ke rumah saya dalam perjalanan dari Sekapuk, Panceng Gresik, kawasan tinur Paciran, tempat tinggalnya sekarang, sebelum ke Surabaya mengambil cetakan majalah yang sudah final proses, dijilid.

Sering saya ceritakan kepada banyak orang bahwa saya pribadi sebagai salah satu pengelola majalah bangga, atau lebih tepatnya bersyukur, mempunyai pengalaman kerja yang baik. Yang saya banggakan dan saya syukuri itu adalah mendukung dan turut ambil peran dalam penerbitan media komunikasi sekolah tersebut salama 18 tahun tanpa putus tiap semester, serta tak kalah penting membina kerja sama dengan rekanan yang sama selama belasan tahun itu. Saya pernah bilang dua rekanan itu bukan warga sekol ah secara resmi, tetapi mereka selama mengetahui perkembagan dan apa yang terjadi di sekolah secara umum. 

Pergantian kepala sekolah sebanyak 7 kali dalam delapan belas tahun mereka menahu dan pasti membaca profil dan visi misi mereka. Ada gagasan, opini, inovasi, karya para guru dan  karyawan yang mereka tak hanya membaca namun kadang turut membetulkan salah ketik dan tentu  tak sampai merubah esensi. Demikian pula karya para siswa dan dokumentasi dinamika kegiatan dan prestasi sekolah. Mereka saya nilai amat bersabar menemani kami menghidupkan dan menjaga tradisi literasi atau budaya ilmiah di sekolah kami. Jangan tanya berapa yang mereka peroleh dari kami, tetapi sikap profesional mereka dalam bekerja dan keramahan dalam.pertemanan sungguh menghasilkan amal jariyah mereka, in sya Allah. 

Mas Luqnan yang berdomisili lebih dekat ke Mantup dari pada Mas Adi otomatis lebih sering bertemu kami secara langsung. Namun komunikasi dan kedekaran terhadap keduanya saya anggap sama, karena intensitas komunikasi era kemajuan teknologi komunikasi tak mesti cukup diukur dengan pertemuan langsung. Walaupun demikian perjumpaan terakhir tanggal 17 Desember 2023 lalu saya syukuri dan saya kenang untuk direnungkan. Kita bertemu dengan siapa saja tak mampu menduga apakah setelahnya ada kesempatan lagi atau tidak. Begitu pun bertemu dengan Mas Luqman yang terakhir kali itu, saya tak menduga satu setangah bulan kemudian ia kembali kepada Penciptanya. Innalillaahi wainna ilayhi raaji'uun. Sesungguhnya kita milik Allah dan sesungguhnya kita akan kembali kepada-Nya.

Bila membandingkan dengan banyak teman lain, saya berbincang dengan Mas Luqman seringkali memperoleh wawasan dan cara pandang yang baru dalam membahas suatu isu. Saya maklum ia berlatar pengalaman di media dan mampu melihat sesuatu lebih menyeluruh serta dapat menganalisa secara  fokus dan obyektif. Saat bertemu dan bincang-bincang dengan salah satu saudaranya yang berprofesi sebagai dosen dan sejak muda hingga kini aktif di media massa, saya makin paham terhadap pribadi dan kompetensi Mas Luqman. Tulisan pendek ini sekedar menandai syukur saya mempunyai teman dan rekanan kerja yang belum lama pergi menghadap Ilahi. Semoga terampuni semua dosa Mas Luqman dan diterima segala kebaikannya. 

Allaahummaghfirlahu warhamhu wa'aafihi wa'fu'anhu. Allaahumma latahrimna ajrahu walaataftinna ba'dahu waghfirlana walahu. Aamiin.

__________

Mantup, 8 Pebruari 2024

Tidak ada komentar:

Tahun 2024 Tahun Keramat, Catatan Politik Sederhana

  Tahun 2024 seakan dinantikan sebagai semacam 'tahun keramat'. Angka tahun itu diancang-ancang menjadi tonggak kebangkitan...