______________
Salah satu nikmat yag patut kita syukuri adalah ketika kita telah keluar dari suatu kesibukan bahkan kerepotan yang menjerat. Betapa kita akan merasa plong, pikiran menjadi ringan, dada terasa lapang, dunia seakan kembali luas dan terang. Bunga-bunga dan tanaman seakan sumringah hidupnya.
Kita barangkali sering merasakan bahwa datangnya kesibukan, kerepotan, ujian yang harus kita lewati itu adalah sebagiannya tak terduga. Sepertinya kita tak selalu sepenuhnya mengantisipasi. Namun mungkin saja apa yang kita lakukan setiap hari berupa kebaikan atau amal shalih, semampu kita itu, baik ibadah mahdhah atau pun amal mu'amalah umum lainnya, merupakan investasi bekal untuk dipakai sewaktu-waktu menghadapi kesulitan atau pun tameng dalam menghadapi kendala-kendala. Lebih kurang demiikian pemahaman yang kita terima.
Karena kebodohan dan hawa nafsu, kita pun sering kali tak sadar sedang menantang keadaan yang dapat membuat kita berada seperti di tepian jurang. Ada resiko yang amat dekat dapat dilihat. Ke kiri atau ke kanan kita dapat terjerumus ke dalam jurang yang tak dangkal. Walaupun demkian, entah lewat wasilah atau jalan pertolongan dari arah dan orang yang tak terduga, akhirnya kita dapat selamat melewati. Setelah itu maka harusnya kita bersyukur dan lebih waspada melangkah.
Selama hayat di kandung badan, ujian berikutnya akan selalu datang. Hidup adalah ujian. Kehidupan di dunia adalah ladang amal untuk bekal menuju kehidupan abadi di akhirat. Alladziy khalaqal mawta wal hayaata liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amalan. Allah yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk melihat siapa yang terbaik amalannya. ( Lihat QS. Al Mulk ayat 2).
Orang-orang beriman tidak disibukkan dengan perlombaan bermegah-megahan, berhebat-hebatan di dunia melainkan mengukuti petlombaan yang untuk kebaikan. Fastabiqul khairar.
________
Lanongan, 31 Juli 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar