Sabtu, 17 Agustus 2024

Syukur Mesem Serabi Solo Ayu

 


Bambang S.

Santri IRo di Lamongan

_____

Aku lagi antri tuku serabi solo ning trotoar pinggir tugu bandeng lele Lamongan isuk mau, pesenane, dikon nukokne, ibue arek-arek. Gak athik nyawang semliwere kendaraan, supaya sabar nunggu diladeni, aku mbukak hape. Salah siji WAG sing tak delok yaiku group komunitas IRo Society, nggonku nyantri. Ora nyana ora ngira ono tulisan Prof. Imam Robandi sing nganggo basa Jawa. Iki menarik, pikirku, maka terus memantik lan ndadekno  aku nulis iki. Alhamdulillah.  Matur nuwun, Prof.


Ketua Dewan Profesor ITS iku nyerat singkat telung paragraf cekak. Isine ngenani pengetan 17 Agustus Hari Kemerdekaan Indonesia. Senajan ora dawa namung isine bermakna lan mengena. Diserat nganggo basa ngoko santai tapi alus. Priyantun saking Gombong Jawa Tengah sing seniman multi talenta, sing ora pisan pindho tampil ndalang wayang kulit utawa dadi sutradara wayang wong,  iki maringi pesen bijak kanggo para pembaca. Enak diwaca lan perlu. 


Aku koq yo lali alias ora eling yen dina tanggal pitulas Agustus iki yo pas hari lahir beliau. Kanca-kanca para santri warga IRo padha ngaturake doa lan ucapan sugeng ambal warsa, selamat milad, dhumateng sang guru. Malah ono sing wis nyiapno video lan diunggah dadi hadiah kejutan. Nate pirang taun kepungkur hadiah para santri arupa penerbitan buku    ngenani piyambakipun.


Akademisi, budayawan,, uga yuotuber sing duwe atusan ewu subcriber iki, ing catetane Bapa Djoko Pitono, jurnalis kawak Jawa Pos, Prof. Imam Robandi iku sosok guru besar langka di Indonesia sing gati, aktif mbina mahasiswa, santri lan para pembelajar di dalam dan luar kampus, khususe dalam wadah komnunitas IRo Society, kang duwe slogan empowering and  enlightening, memberdayakan dan mencerahkan. Syukur alhamdulillaah sing gelem belajar,  ngangsu ilmu, pengalaman, motivasi lan inspirasi saking Prof. Imam Robandi

___

Mantup, 17 Agustus 2024

Selasa, 13 Agustus 2024

Minggu, 11 Agustus 2024

INSPIRO EDISI 15

 https://drive.google.com/file/d/0B2id_QaR1Xz-ZnU3Sk1TQWNaYTA/view?usp=sharing&resourcekey=0-NiFXzNj1b1RNPpLk2dZo7w

INSPIRO EDISI 16

 https://drive.google.com/file/d/0B2id_QaR1Xz-RmJWR0pzdVUtc00/view?usp=sharing&resourcekey=0-8Y5Qwh9HqB-AMwflLL94_A

INSPIRO EDISI 17

 https://drive.google.com/file/d/0B2id_QaR1Xz-NklLanhLaExxY1k/view?usp=sharing&resourcekey=0-rbS4_tWqlYGKDJJP0U9SHw

INSPIRO EDISI 18

https://drive.google.com/file/d/0B2id_QaR1Xz-eF85R1otLVFWbW9CbEIzVlRFYnpEcHVkMW8w/view?usp=sharing&resourcekey=0-QHM3mpHtlkBfKwF0ZpjStA

INSPIRO EDISI 19

 https://drive.google.com/file/d/0B2id_QaR1Xz-VXQwRGZUUDdtVm8/view?usp=sharing&resourcekey=0-X8LpdXyeSJsoFpdbquj77A

INSPIRO EDISI 20




https://drive.google.com/file/d/1AL5LPBzrWb5V55r1EXvS3vfN_5L1CUoV/view?usp=sharing

INSPIRO EDISI 21



 https://drive.google.com/file/d/1aVRI6Wr1o17tMHJTHDY5nh2XrONGV3WX/view?usp=sharing

INSPIRO EDISI 22



 https://drive.google.com/file/d/18FvJFwCo324m05dz9H_suQliL_t_k9av/view?usp=sharing

INSPIRO EDISI 23


 https://drive.google.com/file/d/1qCJxCE7gUeF_cAS6Qv8iAMFGYebJ_mVO/view?usp=sharing

INSPIRO EDISI 24


 https://drive.google.com/file/d/1oKDn9HP2efEj4Y8r1R87rxujYqm9k4q_/view?usp=sharing

INSPIRO EDISI 25



https://drive.google.com/file/d/1HrzkxsKel_2A5GWOSql_jlv8B2nvJOU-/view?usp=sharing

INSPIRO EDISI 26



 https://drive.google.com/file/d/15fniB9CMHo7hWmikcml8K92k6cZWNMjq/view?usp=sharing

INSPIRO EDISI 27

 


https://drive.google.com/file/d/1P6U-Q5S7HjbWDlFGjo_8aA2ALAnlTdIv/view?usp=sharing

INSPIRO EDISI 28

 https://drive.google.com/file/d/1LtdIhyuoBz13YtM22WLNeFwQ4_XCkX9P/view?usp=sharing

INSPIRO EDISI 29




https://drive.google.com/file/d/11SCTifSIy5qMr3525t3jG7uHDAI4MrG7/view?usp=sharing

INSPIRO EDISI 30



https://drive.google.com/file/d/187Sh9lS7Et_oJIU0Rt7uMHo0-YeeeCrW/view?usp=sharing

INSPIRO EDISI 31



 https://drive.google.com/file/d/1hTQtISxQOpv_CKtU6cHt5QKATCMyH7_g/view?usp=sharing

INSPIRO EDISI 32

 https://drive.google.com/file/d/1QvTqH3Im4sYzKdtKRKks93GmVCT1TuQn/view?usp=sharing

INSPIRO EDISI 33

 


https://drive.google.com/file/d/1n6vkGnL_2Dv_iMbMhj2JFF3wzYfL29cz/view?usp=sharing

INSPIRO EDISI 34



 https://drive.google.com/file/d/1-mBkgjzb850HLry3O09lyXxMtNRK5qoN/view?usp=sharing

INSPIRO EDISI 35

 


https://drive.google.com/file/d/1bg8lqw7K9fcMMJOOAo3JssT-QZdBq1kS/view?usp=sharing

INSPIRO EDISI 36

https://drive.google.com/file/d/1qanE-GTuMLU08Sccn6b1gpU-9A2UHmH_/view?usp=sharing

INSPIRO EDISI 37

https://drive.google.com/file/d/1c3yNLjk4zWZVrjjYB6nHzL_fNXq2nSiR/view?usp=sharing 

KETIKA SEGERA TERBIT BUKU LIR ILIR


Bambang S. Mantup

Pembelajar di IRo Society

______


Dua hari lalu penerbitan karya bareng, penulisan bersama sebuah buku, di mana saya turut partisipasi,

di-launching oleh seorang pegiat literasi kenamaan, penulis produktif, motivator nasional, seniman multi

talenta, akademisi sekaligus Ketua Dewan Profesor ITS Surabaya, Prof. Dr. Eng. Imam Robandi, MT. Tentu

ini buku yang ke-sekian puluh, karya dari santriwan atau santriwati beliau yang tergabung dalam

komunitas empowering and enlightening IRo Society. Sebuah kampus virtual yang di antaranya telah

menyelenggarakan hingga series ke-127 perkuliahan hampir tanpa putus setiap Jumat malam, KSJM,

Kajian Spesial Jumat Malam sejak awal pandemic di negeri ini bulan April 2020 lalu.


Sebagai bentuk rasa syukur, saya pun men-share pada status WA foto 3 dimensi buku tersebut yang

bertajuk 'LIR ILIR (Lockhome In Ramadan In Learning Innovatiive Roads) Series Rembulan Tersenyum.'

Dalam waktu 24 jam sebanyak 200 kontak saya melihat. Ada yang tanya, sampeyan nulis buku lagi?

Memang pada pertengahan Maret lalu ia menahu ada buku baru di mana saya juga menjadi salah satu

penulisnya. Judulnya 'My Home for Schooling, Menimba Ilmu di Era Peradaban Baru.' Buku setebal

hampir 600 halaman itu ditulis oleh 10 orang. Sementara buku yang segera terbit ini ditulis oleh 11

orang, dengan anggota kelompok yang berbeda.


Sebagai proyek team work, baik buku yang awal maupun yang akan terbit ini disemangati jargon 'sukses

sendiri itu biasa, sukses bersama itu luar biasa.' Spirit itu adalah pengikat kebersamaan para penulis yang

berasal dari berbagai latar belakang daerah di tanah air, serta beragam pengalaman, pendidikan dan

pemikiran. Yang juga menyatukan adalah semangat belajar dan berkarya untuk kebermanfaatan jariyah.

Hal itu, baik spirit maupun ungkapan bahasanya, merupakan wejangan karakter yang biasa disampaikan

oleh founder IRo Society yang mampu mendalang, kelahiran Gombong Kebumen Jawa Tengah, lulusan

Tottori University Japan ini.


Karya hasil kerja sama ada awal pandemik tahun 2020 itu mengalami proses yang bertingkat.

Penulisannya berlangsung selama sebulan. Setiap 6 hari sekali kami menyetor tulisan sepanjang 1200

kata. Sementara kegiatan editing oleh para penulis sendiri dilakukan secara berlapis dan

bertiahap-tahap. Ini adalah bagian dari proses pembelajaran kami. Di samping demi karya yang ingin

dihasilkan, yang tak kalah ditekankan adalah interaksi dinamis di antara sesama warga IRo. Perlu

diketahui bahwa di awal proyek, jumlah peserta mencapai angka di atas 60 orang. Sesudah proses yang


berliku akhirnya yang tetap bertahan adalah 44 orang yang kemudian terbagi menjadi 4 kelompok. Kami

yang menghasilkan buku dengan ilustrasi di atas adalah salah satu gorup di antaranya.


Menjawab pertanyaan apakah saya habis nulis lagi setelah terbitnya MHS bulan Maret lalu, saya

menjawab tidak. Memang proyek penulisan buku Lir-Ilir ini lebih awal. Untuk saya pribadi, ini adalah

project pertama saya setelah saya aktif di komunitas ini sejak seiring datangnya pandemic Covid 19 yakni

pada April 2020. Pada saat bulan Ramadhan pertama di masa wabah itulah penulisan mulai dilakukan.


Cukup seru dinamika interaksi kami yang terjadi saat itu. Tentu pula, liku-liku atau mungkin suka-duka

proses kreatif bersama tak selalu dapat dikisahkan dengan rinci. Sekilas menceritakan atau sekedar

mengumumkan kelahiran buku itu adalah bentuk syukur, fabini’mati rabbika fahaddits. Pasti kami tak

ingin ada riya’ dan mengharapakan penghargaan yang tak sepantasnya karena kami pun belajar untuk

dapat ikhlas beramal lillaahi ta’ala, secara ilmiyah dan professional sejauh kemampuan.


Atas dasar itu pula maka men-share atau menebar kabar gembira terbitnya buku bersama kami ini

tidaklah disertai kebanggaan maksimal. Di atas itu sebenarnya yang lebih menggembirakan adalah

bila kami mampu terus berkarya, membuat kebermanfaatan yang dapat bernilai abadi, lintas generasi

dan menjadi rahmat di alam. Menuliskan sekedar beberapa paragraph ini sebetulnya tak kalah

memuaskan dibandingkan menunjukkan kabar di-release-nya sebuah karya. Anyway, alhamdulillah atas

segala petunjuk dan pertolongan Allah subhaanahu wa’a'ala.

_______

Lamongan, 3 Austus 2022 / 5 Muharram 1444 Hijriyah.

Memilih Topik


Bambang Sugiharto

Membaca semangat berbagi warga Iro

___________________________________


Ketika mau menulis, memilih topik tulisan terasa gampang-gampang susah. Ketika menjelang

kuliah online Sabtu malam lalu, misalnya, saya berencana akan membuat tulisan sepanjang empat

paragraph, 300 kata, dengan mengangkat tema atau topik yang menarik. Hingga mendekati waktu

pelaksanaan, ternyata belum juga sreg menemukan tentang apa enaknya yang akan ditulis. Ibarat

menginginkan makanan, mau memasak sendiri, membuat makanan yang murah, renyah , anak dan

bergizi, rasanya tak semudah membawa segenggam uang ke depot atau ke pasar dan tinggal pilih mana

yang disukai. Akhirnya , karena saya tetap tidak mau ketinggalan belajar, saya kirim ke host Ustadz

Munali tulisan saya yang saya buat sambil mencari topik tulisan yang belums aya ketemukan.

Setiap semester, saya biasa minta pada teman guru dan karyawan untuk mengisi, dalam arti

menyumbang karya, untuk penerbitan majalah sekolah. Sudah beberapa lama saya menghubungi

mereka dan sebagian sudah menyerahkan. Kemarin pagi, ada teman yang kirim tulisan pendek

sepanjang 750 kata. Ketika saya buka, dalam hati langsung menebak bahwa kemungkinan ia membuat

ini karena terinspirasi dengan topik yang kemarin ramai diobrolkan di WAG sekolah. Saya tak perlu

menanyakan tentang itu, tapi saya yakin itu bisa terjadi.

Munculnya pilihan terhadap topik tulisan memang kadang kala mendadak, tak terduga. Ketika

memilih topik yang direncanakan, bisa jadi prosesnya terasa berat dan tidak lancar mengetikkan

kata-kata. Namun ketika mendapatkan ide atau inspirasi spontan, sering kali terasa ringan dan mengalir

saja apa yang ada di hati dan pikiran.

Menulis, seperti halnya , ceramah atau presentasi, apabila tegang, terlalu banyak pertimbangan,

akan menyebabkan situasii tidak enjoy, dan dalam penyampaian akan terasa kaku, atau mungkin kurang

komunikatif dan tidak hidup. Tetapi pada saat tanpa beban, karena spontan, merasa wajar saja bila salah

dan tidak takut disalahkan orang, justru bisa jadi penyampaian lebih mudah, mengalir alami, tidak

terkesan dibuat-buat dan mungkin seru. Apalagi bila sebelumnya tidak ada bekal penguasaan topic yang

disampaikan.

Memilih topic dikatakan gampang-gampang susah tidak hanya berlaku bagi yang mau

menyampaikan sesuatu secara original, gagasan sendiri, atau gagasan orang tapi disampaikan dengan

bahasa sendiri. Bagi yang suka copy paste, hobby sharing, ... juga tidak sembarang hal yang diteruskan,

tetap pilih-pilih topic juga. Seperti sebagian teman atau siswa yang menyumbang karya untuk majalah


sekolah, mereka butuh berhari-hari juga untuk mikir, tulisan mana atau milik siapa yang diserahkan

dengan atas namanya sendiri.

_________________

Lamongan, 20 April 2020

Memulai itu Separuh Keberhasilan


_____


Dikisahkan ada seorang motivator yang memulai ceramahnya dengan mengharapkan audiens agar

bangkrut semua. Semua terpana dan menahan emosi. Hadirin tidak menjadi marah ketika dijelaskan

bahwa orang sukses itu umumnya mereka yang pernah mengalami bangkrut atau kegagalan.

Sering disampaikan pula bahwa orang yang tak pernah gagal adalah yang tak pernah mencoba atau tak

pernah memulai mengerjakan sesuatu. Memang mereka tak mengerjakan sesuatu maka tak pernah

mengalami salah dan pasti tak pernah berhasil pula. Mereka barangkali yang selalu suka menjadi

penonton orang bekerja atau orang bermain, tidak pernah menjadi pekerja atau pemain.

Apakah masih ada yang tetap enggan memulai sesuatu karena takut gagal? Bila takut terhadap

kegagalan maka jangan pula berharap memetik suatu keberhasilan. Hidup adalah ujian, diuji sepanjang

hayat dikandung badan untuk membuktikan kebenaran imannya serta untuk melihat siapa yang terbaik

amalnya. Sesungguhnya Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman akan meyaksikan apa yang kita

kerjakan.

(Terinspirasi dari video ceramah KH. Drs. Shodikin, M.Pd., Ketua PDM Lamongan pada acara Launching

Pondok Pesantren Tahfidz Gua Landak Muhammadiyah Mantup tanggal 21 September 2022 / 14 Shafar

1444 H.))

_____

Bambang S. Mantup

Kamis 220922

Bukan tentang Parikan Jo Dipikir Marai Mumet

 


Bambang S. Mantup

Pembelajar di IRo Society

____


Saya ingin menulis terkait tokoh Joko Tingkir jauh sebelum sekarang. Tidak semata ketika mendengar

sebuah lagu diputar dan seorang teman bilang bahwa syair parikan yang menyebut salah satu nama kecil

Sultan Pajang itu dianggap kurang tepat. /Joko Tingkir ngombe dawet/ jo dipikir marai mumet/ Hal itu

memang menarik perhatian terkait kualitas karya seni yang dikonsumsi orang banyak. Ada pula seorang

teman penulis dari pantura Lamongan yang memajang fotonya di IG dengan latar makam Joko Tingkir. Ia

kebetulan juga cerita bahwa panitia karnaval di tempatnya melarang pemutaran lagu itu.


Saya memberikan sedikit komentar pada postingan di akunnya di atas. Saya menyebut seputar

kontroversi apakah tokoh dalam sejarah itu terkait dengan sejarah wilayah dan masyarakat Lamongan

atau tidak. Tidak cukup dengan mencantumkan narasi pendek di medsos tadi, teman yang produktif dan

inspiratif itu pun kemudian memposting artikel tentang aktivitasnya.Tulisan tentang kunjungan ke situs

sejarah itu makin memancing dan memotivasi untuk membuat catatan urun rembug ini.


Tentu saja saya tak ingin membincangkan tokoh dalam sejarah terkait Islam di Indonesia itu dengan

sudut pandang pembelajar sejarah. Saya memang dulu mengambil jurusan A4 (Pengetahuan Budaya)

saat SMA, yang entah program itu masih ada atau tidak sekarang. Pasti tak banyak yang didapatkan di

dalam overloaded curriculum kita. Walau demikian, hal itu tetap memberi penguatan minat saya

terhadap isu sejarah. Misalnya, belasan tahun lalu sewaktu klub sepakbola milik daerah Persela

Lamongan melaunching julukan Laskar Joko Tingkir, itu sedikit menarik perhatian saya dan memunculkan

pertanyaan. Mengapa nama itu yang dipakai. Sayangnya referensi yang memuat alasan pemilihan nama

tersebut belum saya temui.


Lambat laun saya menjadi menahu dan mengira-ira bahwa pemberian nama Laskar Joko Tingkir tidak

sekedar asal pilih. Ternyata ada keyakinan bahwa tokoh itu terkait erat dengan tempat dan masyarakat

Lamongan. Semangat ketokohannya diharapkan menginspirasi dan memotivasi para pemain, pendukung

dan warga Lamongan secara umum. Dari mengobrol setengah diskusi dengan kerabat yang lulusan Ilmu

Sosial, saya mendengar di wilayah utara ada makam yang dianggap sebagai makam Joko Tingkir. Tak lupa,

adanya kontroversi pendapat juga disinggungnya pula. Baru sekarang ini mendapatkan gambarnya ketika

teman baik yang hampir tiap hari menulis itu memposting foto tempat bersejarah itu.


Sementara yang juga mengusik rasa keingintahuan saya adalah adanya pengakuan atau boleh dikatakan

klaim bahwa tokoh sejarah tersebut memiliki keturunan, di antaranya para pendahulu kami, di kampung

kelahiran saya. Kurang menahu apakah di tempat lain ada klaim serupa. Apabila ada, apakah silsilah yang

ditampilkan tersambung dengan yang ada di desa saya itu. Tak mudah diremehkan, di tempat kami yang

menyatakan adalah seorang pimpinan pondok pesantren yang saat masih hidup cukup terpandang pada

belasan tahun lalu tersebut. Yang menarik secara pribadi adalah ada nama buyut saya tertera di sana.


Barangkali kurang pas bila ada perasaan syukur bila itu benar, karena saya dapat menahu silsilah yang

jelas dari dari salah satu jalur kekerabatan. Ini teringat istilah di pelajaran Sosiologi Antropologi SMA.

Terlepas apakah itu penting atau tidak bila itu benar. Apalagi selalu membaca ayat inna akramakum

‘indallaahi atqaakum. Yang paling mulia di sisi Allah ialah yang bertaqwa. Begitu pun, profil seseorang

dalam sejarah itu amat beragam, lebih lagi jika berhubungan dengan kepentingan politik dan ideologi.


Melengkapi pemahaman tentang kehidupan keluarga, kita dapat membaca kisah Kan’aan, anak seorang

nabi tetapi tidak beriman. Sebaliknya, terdapat kisah Nabiyullah Ibrahim 'alaihi salam yang adalah anak

pembuat patung. Kita membaca pula kisah sebagian sahabat Rasuulullah Muhammad shalallaahu ‘alaihi

wasallam yang berhijrah dari keluarganya yang belum beriman. Kemudian jika menambah contoh

istimewanya hidayah Tuhan, istri Nabi Luth ‘alaihisalam adalah mendukung kaum Sodom. Sementara

istri Fir’aun justru adalah seorang hamba Allah yang beriman.


At last, ini adalah adalah rangkaian sedikit pengetahuan dan pendapat yang amat terbatas dari seorang

anak manusia pembelajar. Sesuai judul, bahasan bukan menilai suatu karya budaya apakah berkualitas

adiluhung atau rendahan. Penulis pun tidak berkapasitas membincang seberapa boleh dan penting

memberikan penghormatan kepada para pendahulu. Sebagai santri IRo, ini adalah tulisan dengan

semangat kecepatan mengalahkan kesempurnaan. Semangat berkarya untuk belajar menebar

kebermanfaatan. Selalu berharap ridha Allah subhaanahu wata’ala. Wallaahu a’lam.

__

Lamongan, Sabtu malam Ahad 3 September 2022 / 6 Shafar 1444 H.

Gus Miftah dan Gaya Bicara untuk Orang Pinggiran

Nik durung entek es tehmu, yo konoo terusno dodol,....goblok .. (Kalau es tehmu belum habis, ya sana teruskan jual  ..goblok ...) ...ha ha h...