Minggu, 11 Agustus 2024

KETIKA SEGERA TERBIT BUKU LIR ILIR


Bambang S. Mantup

Pembelajar di IRo Society

______


Dua hari lalu penerbitan karya bareng, penulisan bersama sebuah buku, di mana saya turut partisipasi,

di-launching oleh seorang pegiat literasi kenamaan, penulis produktif, motivator nasional, seniman multi

talenta, akademisi sekaligus Ketua Dewan Profesor ITS Surabaya, Prof. Dr. Eng. Imam Robandi, MT. Tentu

ini buku yang ke-sekian puluh, karya dari santriwan atau santriwati beliau yang tergabung dalam

komunitas empowering and enlightening IRo Society. Sebuah kampus virtual yang di antaranya telah

menyelenggarakan hingga series ke-127 perkuliahan hampir tanpa putus setiap Jumat malam, KSJM,

Kajian Spesial Jumat Malam sejak awal pandemic di negeri ini bulan April 2020 lalu.


Sebagai bentuk rasa syukur, saya pun men-share pada status WA foto 3 dimensi buku tersebut yang

bertajuk 'LIR ILIR (Lockhome In Ramadan In Learning Innovatiive Roads) Series Rembulan Tersenyum.'

Dalam waktu 24 jam sebanyak 200 kontak saya melihat. Ada yang tanya, sampeyan nulis buku lagi?

Memang pada pertengahan Maret lalu ia menahu ada buku baru di mana saya juga menjadi salah satu

penulisnya. Judulnya 'My Home for Schooling, Menimba Ilmu di Era Peradaban Baru.' Buku setebal

hampir 600 halaman itu ditulis oleh 10 orang. Sementara buku yang segera terbit ini ditulis oleh 11

orang, dengan anggota kelompok yang berbeda.


Sebagai proyek team work, baik buku yang awal maupun yang akan terbit ini disemangati jargon 'sukses

sendiri itu biasa, sukses bersama itu luar biasa.' Spirit itu adalah pengikat kebersamaan para penulis yang

berasal dari berbagai latar belakang daerah di tanah air, serta beragam pengalaman, pendidikan dan

pemikiran. Yang juga menyatukan adalah semangat belajar dan berkarya untuk kebermanfaatan jariyah.

Hal itu, baik spirit maupun ungkapan bahasanya, merupakan wejangan karakter yang biasa disampaikan

oleh founder IRo Society yang mampu mendalang, kelahiran Gombong Kebumen Jawa Tengah, lulusan

Tottori University Japan ini.


Karya hasil kerja sama ada awal pandemik tahun 2020 itu mengalami proses yang bertingkat.

Penulisannya berlangsung selama sebulan. Setiap 6 hari sekali kami menyetor tulisan sepanjang 1200

kata. Sementara kegiatan editing oleh para penulis sendiri dilakukan secara berlapis dan

bertiahap-tahap. Ini adalah bagian dari proses pembelajaran kami. Di samping demi karya yang ingin

dihasilkan, yang tak kalah ditekankan adalah interaksi dinamis di antara sesama warga IRo. Perlu

diketahui bahwa di awal proyek, jumlah peserta mencapai angka di atas 60 orang. Sesudah proses yang


berliku akhirnya yang tetap bertahan adalah 44 orang yang kemudian terbagi menjadi 4 kelompok. Kami

yang menghasilkan buku dengan ilustrasi di atas adalah salah satu gorup di antaranya.


Menjawab pertanyaan apakah saya habis nulis lagi setelah terbitnya MHS bulan Maret lalu, saya

menjawab tidak. Memang proyek penulisan buku Lir-Ilir ini lebih awal. Untuk saya pribadi, ini adalah

project pertama saya setelah saya aktif di komunitas ini sejak seiring datangnya pandemic Covid 19 yakni

pada April 2020. Pada saat bulan Ramadhan pertama di masa wabah itulah penulisan mulai dilakukan.


Cukup seru dinamika interaksi kami yang terjadi saat itu. Tentu pula, liku-liku atau mungkin suka-duka

proses kreatif bersama tak selalu dapat dikisahkan dengan rinci. Sekilas menceritakan atau sekedar

mengumumkan kelahiran buku itu adalah bentuk syukur, fabini’mati rabbika fahaddits. Pasti kami tak

ingin ada riya’ dan mengharapakan penghargaan yang tak sepantasnya karena kami pun belajar untuk

dapat ikhlas beramal lillaahi ta’ala, secara ilmiyah dan professional sejauh kemampuan.


Atas dasar itu pula maka men-share atau menebar kabar gembira terbitnya buku bersama kami ini

tidaklah disertai kebanggaan maksimal. Di atas itu sebenarnya yang lebih menggembirakan adalah

bila kami mampu terus berkarya, membuat kebermanfaatan yang dapat bernilai abadi, lintas generasi

dan menjadi rahmat di alam. Menuliskan sekedar beberapa paragraph ini sebetulnya tak kalah

memuaskan dibandingkan menunjukkan kabar di-release-nya sebuah karya. Anyway, alhamdulillah atas

segala petunjuk dan pertolongan Allah subhaanahu wa’a'ala.

_______

Lamongan, 3 Austus 2022 / 5 Muharram 1444 Hijriyah.

Tidak ada komentar:

Gus Miftah dan Gaya Bicara untuk Orang Pinggiran

Nik durung entek es tehmu, yo konoo terusno dodol,....goblok .. (Kalau es tehmu belum habis, ya sana teruskan jual  ..goblok ...) ...ha ha h...