Ketika air tidak mengalir di saluran ke rumah kita tentu ini menimbulkan kerisauan. Kita butuh air untuk berbagai keperluan. Air adalah kebutuhan vital. Berkurangnya air akan berdampak ketidaknyamanan dalam banyak hal, demikian gaya ungkapan sekarang. Yang paling tragis adalah bila haus dan tiada air untuk membasahi kerongkongan, sementara kondisi tubuh pun melemah. Na'udzubillaah. Semoga Allah tak menguji kita dengan cobaan yang berat.
Pada saat listrik mati, tak kalah serunya dengan ketiadaan air, banyak hal yang akan terbengkalai. Tiada penerangan membuat sulit berkegiatan. Berbagai perlengkapan tak dapat dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan utama. Misal, pompa air tak menyala otomatis akan terjadi keadaan di atas. Begitu pula perlengkapan elektrik lainnya tak dapat difungsikan untuk melayani keperluan kita.
Pada waktu BBM langka kita pun dibuat kelabakan. Peralatan listrik yang sebagiannya memerlukan bahan bakar minyak pun tak dapat dimanfaatkan. Khususnya kendaraan yang amat dibutuhkan untuk mobilitas manusia, Ketiadaan BBM menjadikan kita seakan mengalami masa penahanan dalam kota. Kita tak boleh atau dibatasi untuk keluar rumah. Kita seakan terpasung, terkekang kebebasan kita.
Sedangkan di era kemajuan teknologi informasi sekarang kita tengah amat tergantung dengan gadget. Kebutuhan informasi dan komunikasi kini amat terkait dengan piranti gawai dan sinyal internet. Nah, ketika terjadi gangguan jaringan, atau ketiadaan pulsa, atau hape kita lowbat, butuh di-recharge, betapa perasaan tidak nyaman, ada yang kurang, sampai merasa panik. Ketergantungan komunikasi jarak jauh dengan gawai atau komputer dan lainnya sungguh tak dapat dihindarkan.
Mantup Lamongan
Sabtu, 7 September 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar