Tahun 2024 seakan dinantikan sebagai semacam 'tahun keramat'. Angka tahun itu diancang-ancang menjadi tonggak kebangkitan Islam setelah runtuhnya Kekhalifahan Islam Ustmani di Turki pada tahun 1924. Harapan kebangkitan Islam itu merujuk siklus seratus tahunan perubahan takdir dinamika kehidupan.Wallahu a'lam. Penulis mendapatkan catatan itu sejak masa masih kuliah S1 tahun1989 - 1994, saat mengikuti kajian-kajian di masjid kampus. Entah kebetulan satu pola pemikiran, seakan mengikuti harapan itu adalah prediksi dengan iman dan akal sehat bahwa Israel akan hancur pada 2027. Tokoh Hamas Syeh Yasin menyampaikan itu.
Tahun 2024 juga tahun yang oleh sedikit saja orang amat diwaspadai
Konspirasi jahat tingkat dunia akan menyebarkan virus yang lebih
mematikan dari Covid 19, yang direncanakan pada bulan Mei 2024. Syukur alhamdulillah itu
tidak jadi terlaksana. Tokoh kritis seorang ekonom Ichsanuddin Noorsyi dengan
berani dan lantang menyuarakan rencana jahat mereka itu.
La'natullah 'aladdhaalimiin. Laahawla walaaquwwata
illaabillaah.
Kebetulan pula tahun 2024 adalah jadwal digelar pemilu legislatif dan pemilu presiden bahkan juga pilkada serentak di Indonesia. Khususnya tentang pilpres 2024, ini berarti menandai berakhirnya rezim Jokowi.yang telah memerintah 2 periode, yang berdasarkan konstitusi sudah tak berhak dipilih lagi. Ternyata itu tak mudah dilalui karena Mulyono Si Raja Jawa masih ingin terus berkuasa. Diusulkanlah untuk perubahan konstitusi agar presiden dapat dipilih hingga 3 periode. Ketika itu gagal, lalu ganti digulirkan wacana menunda pemilu hingga 2027 dengan alasan yang mengada-ada. Ketika niat busuk itu pun menthok, maka dibuatlah rekayasa yang melahirkan "fufufafa anak haram konstitusi dan berhasil menjadi wapres.'
Berakhirnya tahun 2024 juga memendam tekad dan tuntutan keadilan dari keluarga
korban pembantaian KM50. Pengadilan sesat kasus itu amat menyakitkan rasa keadilan keluarga korban dan masyarakat. Ada pula penulis buku Jokowi Undercover Bambang Tri Mulyono, yang menggugat keaslian ijazah Jokowi, serta Gus Nur (Ustadz Sugi Nur Raharja) yang kini masih mendekam di penjara, pastilah mereka menanti datangnya keadilan. Namun Jokowi dan keluarga juga tidak dapat tidur tenang atas tuduhan sebagai finalis koruptor terbesar 2024 oleh
lembaga dunia Organized Crime and Corruption Reporting Project
(OCCRP)
Di pennghujung tahun, publik pun diperlihatkan perseteruan yang terbuka antara Jokowi dan partai PDIP. Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Bobby Nasution dipecat dari partai pengusungnya itu. Tidak ada kawan dan lawan yang abadi, yang abadi adalah kepentingan, begitu adagium politik ini berlaku.. Drama politik ini tampaknya akan makin ramai, menyusul setelah itu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Publik menduga itu adalah balasan Jokowi yang masih punya pengaruh menyetir lembaga anti rasuah itu. Di sisi lain, Hasto dinilai publik memang seharusnya sejak lama dijerat terkait politisi Harun Masiku yang bertahun-tahun kabur, menghilang, karena kasus suap pergantian antar waktu anggota DPR RI FPDIP.
Publik pun dibuat makin penasaran dan menunggu ketika Hasto mengaku memegang
dokumen / video yang berisi tindak pidana yang mengarah pada keluarga Jokowi.
Dokumen itu pun kini dittipkan di Rusia pada tokoh kritis Prof. Coonie
Rahakundini Bakrie yang kini menjadi guru besar di Universitas Negeri Saint
Petersburg, Rusia. Hasto seakan mengancam 'tiji tibeh'mati siji mati
kabeh' artinya mati satu mati semua, ia tak ingin hancur sendiri.
Selanjutnya tahun 2024 juga merekam peristiwa-peristiwa politik menarik lainnya. Prabowo
Subianto yang berkali-kali kalah dalam kontestasi pilpres akhirnya terpilih
dan memimpin negara dan pemerintahan. Sewaktu Kabinet Merah Putih baru dua bulan
dibentuknya, viral Sunhaji penjual es teh yang menerima olok-olok guyon
di pengajian Gus Miftah. Gaya bicara untuk orang pinggiran yang dibawa ke panggung umum ini yang membuat pendakwah ini mundur dari jabatan Utusan Khusus
Presiden Bidang Kerukunan dan Pembinaan Sarana Ibadah.
Penulis menduga reaksi masyarakat bak badai yang menghantam panggung ceramah Miftah adalah karena sang pendakwah identik dengan pendukung rejim Mulyono. Ia sempat lantang mengatakan bahwa dalam setahun yang lalu saja empat kali telah diundang atau berbicara di hadapan Presiden Jokowi.
(Nah ... apalagi sekarang dirinya juga) AKBP, Aku Kyaine Bapak Praroro …? Ujarnya
dengan tertawa. Tak disangka tak lama setelah itu pria, yang pujasera (putra Jawa kelahiran Sumatera) dan mengklaim dirinya masih keturunan Raden Patah dan Raja Brawijaya, ini menangis "terharu" ketika mengundurkan diri dari jabatan kerennya itu. Ia mengaku tanpa ada tekanan dari
mana pun.
Munculnya pemerintahan baru kini telah membuka peluang banyak perubahan di tahun
2025 dan seterusnya. Prabowo dan kabinetnya dihadapkan pada persoalan mendasar
yakni masalah pangan. Prabowo ingin memberi makan rakyatnya. Itu diucapkannya
pada masa kampanye dan kini ia bertekad merealisasikannya, Ia ingin
menghentikan kasus anak kurang gizi, stunting, kurang semangatnya anak-anak
bangsa dalam belajar serta kurang sehatnya para ibu hamil. Merekalah, para
siswa dan ibu hamil, yang akan menjadi sasaran program makan bergizi gratis
(MBG). Agenda yang stiap hari membutuhkan dana 1 trilyun itu menarik
dicermati. Betapa Prabowo melihat rakyat masih berkutat pada persoalan yang
amat mendasar. Ia mengatakan tak minat pada program mercusuar.
Ada bocoran cerita ketika ia sedang di luar negeri, bahkan sebelum ia dilantik jadi
presiden, ada yang bertanya apakah akan pindah ke IKN? Dijawabnya bahwa jangankan
5 tahun, (andaikan berkuasa 2 periode) 10 tahun pun gak akan pindah.
Nah, ketika ini diketahui publik, orang mulai menyimpulkan ucapannya di hadapan Jokowi sekedar
menghibur saja bahwa ia akan meneruskan proyek besar yang diinginkan sebagai
legacy-nya itu. Publik pun makin hari makin yakin IKN yang telah menelan dana
sekitar 100 trilyun itu akan mangkrak. Itu akan seperti proyek Forest City di Malaysia
yang jauh lebih besar, yang kini juga mangkrak, menjadi jerat hutang China.
Mantan PM Najib Razak yang membangunnya kini masuk penjara. Mahathir Muhammad yang kali kedua
menjadi PM yang kemudian menggantikannya. lalu menghentikan proyek itu.
Menapak tahun baru 2025 rakyat Indonesia melanjutkan pergulatannya mengatasi
kebutuhan-kebutuhan mendasar. Pemerintah harus jujur dan mau mendengar jeritan rakyat
dan tak menuruti ambisi pribadi ketika sedang memegang kekuasaan. Di dunia tak
ada yang abadi apalagi kekuasaan politik yang selalu terbuka diperebutkan
tanpa malu-malu. Yang telah berkuasa, yang telah melalukan abuse of power,
penyalahgunaan wewenang; harusnya segera bertaubat atau bersiap "ngunduh wohing pakerti" .
Patung Jokowi (yang dirancang) di IKN tampaknya tak akan pernah selesai. Itu adalah barang mubadzir dan menyakiti hati rakyat. Wong pembangunan rumahnya di Solo sebagai rumah mantan presiden saja di-demo agar tak dilanjutkan. Seburuk itukah Jokowi? Wallaahu a'lam.
Semoga menapak tahun 2025 ini kita selalu optimis melangkah, whatever will be, will be. Kita orang beriman adalah saksi. Ihdinasshiraathal mustaqiim.
Lamongan, 1 Januari 2025 / 1 Rajab 1446 H.