_______
Aku tak mengira dia seperti itu. Bicaranya halus, sopan, ramah, pandai membawakan acara, menjadi MC, menyanyi, gaul, di kegiatan formal atau pun santai. Ia menjadi rujukan, tempat bertanya, untuk banyak urusan lembaga. Kebijakan atau solusinya selalu ditunggu dan dianggap adil. Ia selalu siap hadir dan membantu. Semua mempercayainya hingga ia diberi banyak peran. Akhirnya tercatat ia menjadi memegang 2 pos keuangan sekaligus. Periode yang dijalaninya pun bahkan melebihi aturan umum 2 periode. Ternyata sikap empati, dermawannya sangat terdukung dengan kemudahan ia mengakses keuangan. Ia pun dikenal royal, mudah memberi, menyenangkan hati orang. Ia kini masih menduduki sebuah posisi tinggi. Orang di sekitarnya selama ini bagai ter-sihir sikap kebaikannya.
Ada yang tak terperhatikan orang lain. Keberadaannya di tengah-tengah berbagai momen orang banyak tentu menuntut penampilan yang pantas. Bahkan setelah diamati, ia tak suka bila yang dipakainya adalah yang murahan. Sebagaimaba bila memberi pun tak mau yang sekedarnya. Saat ia punya hajat, ua menjamu tamu jauh melebihi yang orang lain lakukan. Kendaraannya diam-diam juga berganti yang lebih nyaman. Membangun rumah pun dibuat yang cukup bagus, tak mau bertahap, langsung jadi, dilengkapi perabot dan fasilitas taman yang tidak murah. Ia berperan sebagai orang baik dan hebat, sering dikerubuti para yang butuh. Penampilannya pun oke, apikan, pribadinya baik.
Betapa kagetnya ketika terungkap ia gagal dalam mengelola keuangan lembaga. Pencatatan pembukuan asal-asalan, ngawur, padahal ia tidak bodoh matematika. Ternyata penyebabnya adalah ia telah menggunakan dana untuk bukan untuk kepentingan yang seharusnya. Ia gunakan untuk gengsi diri yang tinggi dan keluarganya. Rumah yang dibangun, mobil yang dibeli mengganti yang lama, hajatan yang mewah, dermawan dan menyenangkan teman-teman, bahkan mendaftar ibadah ke Tanah Suci, ternyata semua tidak sesuai kemampuannya. Ia terbukti tidak jujur, tidak amanah dalam mengemban tugas mengelola keuangan. Ia terbukti bersalah dan harus mengembalikan dana ratusan juta rupiah. Terkuak juga ia ternyata juga menanggung hutang ratusan juta rupiah beberapa koperasi simpan pinjam, serta mungkin juga di bank. Ia pun kini jadi pembicaraan karena tabrak teman sana sini disertai janji-janji yang jarang ditepati. Na'udzubillah mindzaalika.
_______
Lamongan, Sabtu 15 Pebruari 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar